Ada Dugaan Beras Oplosan di Martapura, Polisi Lakukan Pengecekan Mendalam

- Jurnalis

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:40 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Martapura, matarakyat.co.id – Kepolisian Resor Banjar melalui Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) tengah menelusuri dugaan peredaran beras oplosan di sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Kanit Tipidter Polres Banjar, Ipda M Rizky Febrianto Nasri, mengatakan pihaknya menerima instruksi dari Polda Kalsel untuk melakukan pengecekan di beberapa titik pasar terkait adanya indikasi praktik pengoplosan beras.

“Untuk sementara ini, kami telah melaksanakan pengecekan di sejumlah lokasi pasar, khususnya di sekitar Pasar TPS Martapura. Ada sekitar delapan titik yang sudah kami datangi,” ujarnya, Selasa (15/7/2025).

Menurut Rizky, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan awal. Tim melakukan pengecekan terhadap harga beras dari berbagai jenis, mulai dari beras premium, medium, hingga kualitas rendah.

Baca Juga :  Jerat Sunyi di Balik Layar MiChat: Tiga Wanita Diamankan Satpol PP Banjarbaru

“Kami cek juga jenis beras yang dijual di pasar tradisional. Kalau ada harga yang melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, langsung kami telusuri asal-usul berasnya, apakah itu dari penggilingan, petani, atau distributor,” jelasnya.

Pengecekan juga dilakukan terhadap stok gabah dan beras di beberapa penggilingan untuk melihat selisih harga dari petani ke pelaku usaha.

“Namun, terkait kualitas dan kandungan beras, kami belum bisa menyimpulkan tanpa hasil uji laboratorium. Uji lab penting untuk memastikan apakah benar terjadi praktik oplosan,” katanya.

Baca Juga :  Pelaku Pembacokan di Pengaron Ditangkap Kurang dari 24 Jam, Ternyata Residivis

Lebih lanjut, dugaan beras oplosan yang ditemukan sejauh ini bukan dalam kemasan pabrikan, melainkan dalam bentuk eceran yang sudah dikemas ulang secara manual dan dicampur dengan beras jenis lain.

“Kami menduga ada beras berkualitas rendah yang dicampur lalu dijual dengan harga lebih tinggi. Itu yang sedang kami dalami,” tambah Rizky.

Ia juga menegaskan akan memberikan tindakan tegas apabila ditemukan pelanggaran.

“Kalau imbauan tidak diindahkan, kami akan ambil langkah hukum. Pengecekan akan terus kami lakukan di lokasi-lokasi lainnya,” tutupnya.

Berita Terkait

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Banjar Capai 34, Seluruh Korban Dilaporkan Sembuh
Ali Syahbana Ingatkan Bahaya Membandingkan Diri: Picu Hasad dan Ganggu Kesehatan Mental
Masyarakat Desa Binderang Tuntut PT BRE Bayar Hak Lahan
Catat Operasi Patuh Intan 2025, Digelar Selama 14 Hari
Atasi Kelebihan Kapasitas, Lapas Batulicin Pindahkan 13 Narapidana
Dekranasda Banjar Meriahkan HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan
Ketua Dewas Perumda Pasar BBB Martapura: Fokus Benahi Pasar yang Ada, Bukan Bangun Baru
Kenakalan Remaja Meningkat, DPRD Banjarbaru Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga

Berita Terkait

Rabu, 16 Juli 2025 - 23:04 WITA

Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Banjar Capai 34, Seluruh Korban Dilaporkan Sembuh

Rabu, 16 Juli 2025 - 14:40 WITA

Ada Dugaan Beras Oplosan di Martapura, Polisi Lakukan Pengecekan Mendalam

Senin, 14 Juli 2025 - 14:13 WITA

Masyarakat Desa Binderang Tuntut PT BRE Bayar Hak Lahan

Senin, 14 Juli 2025 - 09:40 WITA

Catat Operasi Patuh Intan 2025, Digelar Selama 14 Hari

Sabtu, 12 Juli 2025 - 16:59 WITA

Atasi Kelebihan Kapasitas, Lapas Batulicin Pindahkan 13 Narapidana

Jumat, 11 Juli 2025 - 08:30 WITA

Dekranasda Banjar Meriahkan HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:22 WITA

Ketua Dewas Perumda Pasar BBB Martapura: Fokus Benahi Pasar yang Ada, Bukan Bangun Baru

Kamis, 10 Juli 2025 - 14:55 WITA

Kenakalan Remaja Meningkat, DPRD Banjarbaru Ingatkan Pentingnya Peran Keluarga

Berita Terbaru

Advetorial

Puluhan Warga Gambut Tolak Rencana Pembangunan Alkah Firdaus 3

Rabu, 16 Jul 2025 - 15:23 WITA