Banjarbaru, matarakyat.co.id — Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2025.
Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Kalimantan Selatan menggelar silaturahmi ke Pondok Pesantren Wali Songo, Banjarbaru.
Kunjungan tersebut disambut hangat oleh pimpinan pondok, Dr. KH. M. Abdul Hamid Marzuki, S.Pd.I., MM, dalam suasana penuh kekeluargaan dan semangat kebangkitan santri.
Silaturahmi ini menjadi ajang refleksi sekaligus pembekalan moral kebangsaan bagi para kader PMII.
Dalam sambutannya, KH. Abdul Hamid menekankan pentingnya melakukan perubahan ketika menghadapi situasi yang tidak ideal, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam organisasi.
Beliau juga membagikan “tujuh jalan” sebagai prinsip dasar untuk memperbaiki kondisi yang kurang baik, yakni: Persatuan, Komitmen, Manajemen, Pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM), Pengelolaan Keuangan, Sistem, dan Ridho Allah.
“Ketika kita berada di tempat yang tidak baik, maka hijrah adalah jalan. Begitu pula dalam organisasi, ketika ada kesalahan, kita dituntut untuk berbenah,” tegas KH. Abdul Hamid.
Sementara itu, Ketua PKC PMII Kalimantan Selatan, Muhammad Maulana, menyampaikan pandangannya terhadap dinamika sosial yang terjadi belakangan ini.
Ia menegaskan pentingnya peran pesantren dan ulama sebagai penjaga moral dan nilai-nilai bangsa.
“Ulama adalah penjaga kedamaian dan moralitas bangsa. Jika pesantren tidak lagi ditaati, maka tunggulah kehancuran bangsa tersebut. Karena itu, marilah kita terus bertambah dalam ilmu, iman, dan amal,” ujarnya penuh semangat.
Silaturahmi ini juga menjadi wujud syukur atas dilantiknya kepengurusan baru PKC PMII Kalimantan Selatan pada 27 September 2025.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kekuatan agar kepengurusan baru dapat berkhidmat maksimal untuk masyarakat Kalimantan Selatan.
Momentum Hari Santri kali ini menjadi pengingat akan pentingnya memperkuat nilai perjuangan, kebangsaan, dan spiritualitas di kalangan generasi muda Nahdlatul Ulama di Bumi Lambung Mangkurat.






