Martapura,matarakyat.co.id – Sebagai langkah proaktif dalam meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana, Pelatihan Penguatan Kelembagaan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) digelar di Kecamatan Karang Intan.
Acara yang diselenggarakan oleh BPBD Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan ini menarik perhatian sejumlah pihak terkait.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Kabupaten Banjar Provinsi Kalsel, H Abdullah Fahtar,menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam menghadapi potensi bencana.
“Kesiapsiagaan adalah kunci dalam mengurangi dampak bencana. Melalui pelatihan ini, kami berupaya membangun kesadaran dan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana,” ujarnya, Jumat (26/4/2024).
Acara yang dihadiri oleh Plt Kalak BPBD Kabupaten Banjar, Sekretaris BPBD Kabupaten Banjar, Camat Karang Intan, Sekcam Karang Intan, perwakilan Polsek Karang Intan, Danramil Karang Intan, Kepala Desa Pandak Daun, serta para warga Desa Pandak Daun ini juga menjadi wadah untuk melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan Desa Tangguh Bencana di wilayah Kabupaten Banjar.
Dalam paparan yang disampaikan, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjar memberikan pemahaman mendalam tentang manajemen penanggulangan bencana.
Sementara itu, perwakilan dari PMI Kabupaten Banjar memberikan paparan mengenai pertolongan pertama terhadap bencana.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal menjadi landasan penting dalam memastikan adanya pelayanan dasar dalam penanggulangan bencana.
Pemerintah daerah diwajibkan menyediakan pelayanan informasi rawan bencana, pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap bencana, serta penyelamatan dan evakuasi korban bencana kepada setiap warga negara secara minimal.
Dengan adanya kegiatan Sosialisasi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai kebencanaan, diharapkan masyarakat dapat menerima informasi terkait kebencanaan dengan cepat dan tepat. Hal ini menjadi kunci dalam memastikan penanganan bencana dapat dilakukan secara efektif dan efisien. (ARF).