Martapura, matarakyat.co.id -Kompleks Pondok Pesantren Syafaat Bukhari Muslim (PPSBM), Ali Syahbana, Ketua Yayasan PPSBM sekaligus Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Banjar, mengajak pembaca menyentuh arti terdalam dari waktu yang diberkahi (waqtun mubārak).
Muharam, menurut Ali, bukan sekadar pergantian kalender, melainkan momen yang mengetuk kalbu, masa yang mempertemukan waktu dengan suara fitrah terdalam.
“Muharam hadir seperti panggilan lembut untuk menyapa niat kita,” ungkapnya, Senin (30/6/2025).
Mengutip Imam Al-Ghazali dalam Iḥyā’ ‘Ulūm ad-Dīn, Ali menegaskan, niat adalah ruh amal (رُوحُ العَمَل). Dalam konteks ini, Muharam menjadi pengingat bahwa niat yang dipertajam dengan yaqẓah (kesadaran batin), memberi makna pada setiap langkah baik amal dīnī maupun dunyāwī.
“Ketika niatnya jernih, setiap waktu menjadi penunjuk arah, bahkan saat langkahnya diam,”jelas Ali Syahbana.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa Muharam hadir bukan untuk gemerlap lahiriah, tetapi sebagai ruang tafakur dan tazkiyatun-nafs.
Menurut Ali, waktu yang merupakan amanah dari Allah bisa menjadi mīdān (ladang) bagi siapa pun yang ingin menata kembali niat melalui keheningan, muhasabah, dan ṣidq al-‘azm (ketulusan tekad) dalam menjalani taklīf al-ḥayāh (tanggung jawab kehidupan).
Ia memandang bahwa dalam kehidupan modern, manusia sering terseret dalam kesibukan yang kehilangan makna. Ali menegaskan, Muharam mengingatkan bahwa perjalanan akan bernilai jika dilandasi dengan ikhlāṣ an-niyyah, bukan hanya bentuk luar, tetapi kesungguhan batin.
Di akhir pernyataannya, ia menambahkan, setiap insan memiliki jalannya sendiri dalam menyambut Muharam, ada yang melalui qiyām al-layl, ada yang tenggelam dalam muhasabah, ada pula yang memaknainya lewat amal sederhana namun istikamah. Semua ini jelas Ali berporos pada satu titik, kejernihan niat sebagai gerbang menuju rida Allah.
“Ringkasnya, Muharam adalah waktu yang lembut dan khāshi‘. Ia mengetuk hati bukan dengan keramaian, tetapi dengan suara batin yang halus namun dalam bagi siapa pun yang bersedia mendengarkannya,” pungkasnya.