Martapura, matarakyat.co.id Hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kecamatan Gambut selama dua hari terakhir kembali membawa masalah bagi Pasar Kindai Limpuar.
Sejak Minggu (12/1/2025), kawasan pasar itu terendam banjir yang tak kunjung surut hingga Senin (13/1/2025).
Penyebab utama banjir ini diduga berasal dari sistem drainase yang tidak berfungsi optimal.
Padahal, proyek drainase yang baru saja selesai pada 27 Desember 2024 itu menelan anggaran fantastis, yakni Rp752 juta dari APBD Kabupaten Banjar.
Tak hanya menghambat aktivitas perdagangan, genangan air juga menimbulkan bau tak sedap yang semakin memperburuk kenyamanan pedagang dan pembeli. Sejumlah pedagang pun mengaku kecewa, karena proyek drainase yang diharapkan menjadi solusi justru tak berdampak signifikan.
Sorotan tajam pun datang dari anggota DPRD Kabupaten Banjar, Febrianor Rahman. Sekretaris Fraksi PPP itu menyayangkan hasil proyek yang dinilainya gagal memenuhi fungsinya.
“Sangat disayangkan, padahal drainase tersebut baru saja selesai dibangun. Seharusnya proyek ini benar-benar dikaji agar bermanfaat bagi masyarakat, terutama para pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar ini,” ujarnya saat dihubungi, Senin malam.