Martapura, matarakyat.co.id – Menyambut kedatangan para jemaah haji dari Arab Saudi, RSUD Ratu Zalecha Martapura bersama Dinas Kesehatan Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penularan penyakit menular, seperti infeksi emerging seperti COVID-19, MERS, SARS, hingga flu burung
Meskipun saat ini belum ditemukan kasus aktif Covid-19 di RSUD Ratu Zalecha, pihak rumah sakit tetap memantau perkembangan situasi secara global, termasuk kemunculan varian baru infeksi saluran pernapasan yang bersifat marginal.
Direktur RSUD Raza Martapura, Arief Rachman melalui Wakil Direktur Pelayanan, Agus Dwi Karyanto, menyebut langkah ini sejalan dengan arahan dari Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di seluruh Kalimantan Selatan.
“Ini bentuk antisipasi terhadap potensi terjadinya kejadian luar biasa (KLB), terutama dengan kembalinya para jemaah haji ke daerah,” ungkap Agus, Senin (16/6/2025).
RSUD Ratu Zalecha, kata dia telah memperkuat sistem pemantauan dan promosi hidup bersih serta penggunaan alat pelindung diri (APD) di lingkungan rumah sakit.
“Selain itu, pelatihan bagi tenaga kesehatan juga kembali ditingkatkan, khususnya untuk menangani pasien dengan riwayat perjalanan luar negeri, termasuk ibadah haji dan umrah,” bebernya.
“Jika ada jemaah haji yang terdeteksi mengalami gejala saat tiba di Tanah Air, proses karantina sudah dimulai sejak di Asrama Haji. Namun, jika pasien datang langsung ke rumah sakit, maka kami siap melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” Lanjutnya.
Hingga saat ini, situasi di RSUD Ratu Zalecha masih tergolong aman. Tidak ada laporan kasus Covid-19 baru dari pasien yang berasal dari klaster jemaah haji.
“Alhamdulillah, kondisi saat ini masih aman. Kami berharap tetap seperti ini dan tidak ada lonjakan kasus,” pungkasnya.