Banjar, matarakyat.co.id — Dalam upaya memperkuat kebijakan pertanian berbasis riset dan inovasi, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam kegiatan audiensi rencana kerja riset dan penyusunan naskah akademik. Kegiatan ini berlangsung di Aula Distan Banjar, Rabu (22/10/2025).
Audiensi dihadiri oleh Plt Sekretaris Distan Banjar, Retno Sri Murwani, perwakilan BRIN, Koordinator BPP, KJF, serta para penyuluh pertanian dari berbagai kecamatan di wilayah Banjar.
Retno menjelaskan bahwa kajian akademik yang dibahas menjadi bagian penting dalam mendukung program swasembada pangan yang berkelanjutan.
Melalui riset ini, pemerintah daerah berupaya mengoptimalkan lahan dan meningkatkan produktivitas pertanian masyarakat.
“Kami berharap hasil kajian ini dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200. Jika diterapkan secara konsisten, hasil riset ini akan sangat membantu petani di Kabupaten Banjar,” ujar Retno.
Sementara itu, narasumber dari BRIN, Khairil Anwar, menyoroti pentingnya transformasi lahan rawa menjadi lahan produktif melalui penerapan sistem tata air mikro.
Ia menjelaskan bahwa infrastruktur seperti pintu air dan tanggul berperan vital dalam menjaga keseimbangan debit air di area pertanian.
“Sistem tata air yang baik mampu mencegah banjir sekaligus menjamin ketersediaan air saat musim kemarau. Dengan begitu, lahan rawa yang sebelumnya sulit diolah bisa menjadi area pertanian yang produktif,” ungkap Khairil.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif. Para peserta menyoroti tantangan yang dihadapi wilayah mereka, terutama terkait banjir dan kerentanan lahan.
Dari dialog tersebut, muncul harapan agar riset bersama BRIN dapat melahirkan rekomendasi kebijakan dan inovasi teknis, termasuk pengembangan varietas padi tahan genangan.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam membangun pertanian Banjar yang tangguh, efisien, dan berbasis sains.
Sumber Berita : Info publik






