Banjarbaru, matarakyat.co.id – Bayangkan sebuah kota di mana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan di sekolah yang dekat, layak, dan setara kualitasnya.
Inilah visi yang tengah diupayakan Pemerintah Kota Banjarbaru melalui kebijakan baru dalam sistem penerimaan siswa tahun ajaran 2025/2026.
Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional 2025 yang berlangsung penuh warna di SDN 2 Loktabat Selatan, Pj Wali Kota Banjarbaru Subhan Nor Yaumil menegaskan, komitmen besar untuk mewujudkan pemerataan pendidikan lewat Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang menggunakan pendekatan rayon.
“Kita ingin menghapus ketimpangan. Tidak ada lagi sekolah favorit yang penuh sesak sementara yang lain sepi. Semua anak punya hak yang sama,” tegas Subhan dengan penuh semangat usai upacara Hardiknas, Jumat (2/5/2025).
Langkah ini tak sekadar teknis, tetapi juga moral.
Dalam acara tersebut, para pemangku kepentingan pendidikan menandatangani komitmen bersama: menjunjung transparansi, objektivitas, dan keadilan dalam proses seleksi.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Banjarbaru, Dedy Sutoyo menjelaskan, bahwa sistem baru ini menggantikan istilah PPDB yang sudah lama dikenal. Empat jalur penerimaan kini diterapkan, domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi.
“Jalur domisili tetap berbasis jarak, tapi porsinya dikurangi untuk memberi ruang pada jalur lain. Ini agar semua siswa, termasuk yang berprestasi atau berpindah tugas, punya peluang yang adil,” jelas Dedy.
Lebih dari sekadar perubahan istilah dari zonasi ke rayonisasi, sistem ini dirancang agar lebih responsif terhadap dinamika sosial.
“Penyusunan wilayah rayon pun dilakukan bersama kepala sekolah dan komite demi mendekatkan pendidikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Semangat kolaboratif ini terasa kuat dalam peringatan Hardiknas yang diikuti siswa dan guru dari berbagai sekolah, lengkap dengan pakaian adat yang mencerminkan keberagaman budaya.
Tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua” bukan sekadar slogan, tapi menjadi nyawa dari kebijakan yang digagas hari itu. Banjarbaru tengah menapaki jalan baru menuju keadilan pendidikan.