Kejari Tanbu Sosialisasikan Dampak Stunting Kepada Masyarakat Bumi Bersujud

- Jurnalis

Selasa, 10 September 2024 - 06:10 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Batulicin,matarakyat.co.id – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) bersama tim percepatan proyek perubahan penanggulangan kemiskinan, gelar kegiatan koordinasi lintas instansi (Koalisi) di rumah Restorative Justice (RJ) Kecamatan Satui, Senin (9/9/2024).

Kegiatan yang diinisiasi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Kalsel, Danang Suryo Wibowo dengan menggandeng instansi terkait ini, merupakan upaya menekan penurunan angka stunting di kabupaten berjuluk Bumi Bersujud.

Kegiatan dihadiri lebih dari 200 peserta. Kepala desa, bidan hingga perwakilan perusahaan.

Tujuan kegiatan ini demi megsinergikan program dan kegiatan dalam pencegahan stunting.

“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi,” kata Camat Satui, Ferdi Yospi saat menyampaikan sambutan.

Dia menambahkan, bahwa angka stunting di Kecamatan Satui cukup mengkhawatirkan. Sehingga, perlu adanya upaya bersama untuk mengatasinya.

Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dam Desa (PMD) setempat, Samsir juga menyoroti tingginya angka stunting di Tanah Bumbu.

Dia mengatakan, bahwa pemerintah pusat telah menetapkan target penurunan angka stunting. Namun, kenyataannya angka ini justru meningkat.

“Ini menjadi tantangan bagi kita semua,” kata dia.

Menimpali, Koordinator Lazis ASFA Kalsel, H Sudian Noor menjelaskan, pentingnya peran keluarga dalam mencegah stunting.

Baca Juga :  SBR Bakal Perjuangkan Kredit Modal di Perbankan Untuk Nelayan Yang Belum Sejahtera

“Stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan gizi, tetapi juga faktor psikologis,” jelas dia.

Anggota DPR RI terpilih asal daerah pemilihan (Dapil) Kalsel II ini juga mengapresiasi komitmen berbagai pihak dalam penanganan stunting.

Termasuk perusahaan yang beroperasi di daerah penghasil sumber daya alam batubara ini.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Tanah Bumbu, Dr Dinar Kripsiaji juga mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan dana desa (ADD) dan Corporate Social Responsibility (CSR) untuk program pencegahan stunting.

“Stunting adalah masalah kita bersama, sehingga perlu ada solusi bersama,” terang dia.

Dalam kegiatan ini juga disediakan pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan balita. Serta, penyerahan bantuan sembako kepada masyarakat sebagai bentuk langkah awal dalam mengatasi dan mencegah pertumbuhan angka stunting.

Selain itu, diberikan pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil, sembako, serta tablet tambah darah dengan total sejumlah 100 paket.

Ini juga bentuk upaya pengurangan dan pencegahan angka stunting.

Tak ketinggalan, sosialisasi mengenai dampak stunting kepada masyarakat yang hadir, khususnya ibu hamil dan ibu balita.

Dalam kegiatan ini, Kejari Tanbu juga mendelegasikan perwakilan Jaksa Fungsional Bidang Intelijen, Hanindyo Budidanarto menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Baca Juga :  Penandatanganan Nota Kesepakatan RPJMD 2025-2029, Bupati Bang Arul : Langkah Strategis Menuju Tanah Bumbu yang Maju, Makmur, dan Beradab

Dalam pemaparannya, Hanindyo menjelaskan mengenai penyebab, dampak, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengurangi stunting yang dapat dilakukan sedini mungkin.

“Tindakan strategis, koordinatif, dan solutif harus segera diambil dan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan terkait stunting dan kemiskinan,” papar dia.

Hanindyo menambahkan, bahwa Kejaksaan selaku bagian dari aparat penegak hukum yang ada di Indonesia akan senantiasa bekerja sama dengan instansi serta lembaga terkait dalam rangka melaksanakan upaya-upaya penurunan dan pencegahan angka stunting guna mewujudkan ketertiban dan ketentraman pada masyarakat umum.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemkab Tanbu, Adventina turut menjadi narasumber dalam kegiatan ini.

Dia menyebutkan pentingnya pemberian dan pemenuhan gizi pada masa 1000 hari anak lahir ke dunia.

“Beberapa gangguan-gangguan yang dialami apabila gizi tidak tercukupi diantaranya akan mengalami gangguan pada otak, tidak berkembangnya tubuh sesuai dengan umurnya, rendahnya produktivitas dan aktivitas anak serta resiko penyakit pada jangka panjang,” sebut dia.

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai target penurunan angka stunting di Tanah Bumbu.

Berita Terkait

215 Mobil Hias Bernuansa Islami Semarakkan Pawai Ta’ruf MTQ Nasional ke-IV Tingkat Kecamatan Kusan Tengah
Akram Ajak Dukung Gubernur Muhidin Benahi Infrastruktur Pendidikan Kalsel
Penguatan SDSM, Bupati Tanbu Beri Motivasi Membangun Daerah
Bupati Tanbu Optimis Sungai Loban Bisa Lebih Maju
Festival Kuliner Tradisional, Hadirkan Nostalgia Rasa dan Budaya
KPU Tanbu Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Bupati Terpilih
Program Kesehatan Ibu dan Anak jadi Prioritas Pengabdian Mahasiswa Poltekkes
Pemkab Tanbu Apresiasi PT Arutmin Indonesia Basatu Gelar Pemilihan Duta HIV,AIDS, dan NAPZA 2024

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 10:55 WITA

215 Mobil Hias Bernuansa Islami Semarakkan Pawai Ta’ruf MTQ Nasional ke-IV Tingkat Kecamatan Kusan Tengah

Jumat, 21 Februari 2025 - 20:28 WITA

Akram Ajak Dukung Gubernur Muhidin Benahi Infrastruktur Pendidikan Kalsel

Rabu, 12 Februari 2025 - 16:27 WITA

Penguatan SDSM, Bupati Tanbu Beri Motivasi Membangun Daerah

Rabu, 12 Februari 2025 - 12:22 WITA

Bupati Tanbu Optimis Sungai Loban Bisa Lebih Maju

Senin, 10 Februari 2025 - 14:30 WITA

Festival Kuliner Tradisional, Hadirkan Nostalgia Rasa dan Budaya

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:27 WITA

KPU Tanbu Gelar Rapat Pleno Terbuka Penetapan Paslon Bupati Terpilih

Jumat, 10 Januari 2025 - 15:39 WITA

Program Kesehatan Ibu dan Anak jadi Prioritas Pengabdian Mahasiswa Poltekkes

Selasa, 3 Desember 2024 - 09:19 WITA

Pemkab Tanbu Apresiasi PT Arutmin Indonesia Basatu Gelar Pemilihan Duta HIV,AIDS, dan NAPZA 2024

Berita Terbaru