Martapura,matarakyat.co.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar mencatat sebanyak 34 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) terjadi sejak awal Januari hingga pertengahan Juli 2025.
Informasi ini disampaikan oleh Pengelola Program Zoonosis Dinkes Banjar, Andy, pada Selasa (15/7/2025).
“Sejak 1 Januari 2025 hingga hari ini, tercatat ada 34 kasus gigitan hewan yang berpotensi menularkan rabies di wilayah Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Andy menjelaskan, tidak semua pasien berasal dari Kabupaten Banjar. Beberapa di antaranya merupakan warga luar daerah yang mendapatkan penanganan medis di fasilitas kesehatan setempat karena alasan jarak atau kebetulan berada di lokasi saat kejadian berlangsung.
“Contohnya, ada masyarakat dari luar daerah yang sedang berada di Banjar atau posisinya lebih dekat dengan fasilitas kita seperti RSUD Ratu Zalecha, maka tetap akan kita layani,” jelasnya.
Beruntung, seluruh korban gigitan tersebut telah dinyatakan sembuh.
“Alhamdulillah, hingga kini tidak ada yang meninggal dunia akibat gigitan tersebut,” tambah Andy.
Ia menyebutkan bahwa hewan yang paling sering menggigit adalah anjing dan kucing, diikuti oleh monyet.
Adapun gejala rabies umumnya meliputi demam, ketakutan terhadap air, cahaya, dan tiupan angin.
Untuk penanganan awal, Andy menyarankan agar luka gigitan segera dicuci menggunakan air mengalir dan sabun selama 10 hingga 15 menit.
“Langkah ini dapat mengurangi risiko penularan rabies hingga 80 persen,” tegasnya.
Setelah itu, pasien sebaiknya segera mendatangi fasilitas kesehatan untuk memperoleh vaksin rabies.
Sebagai langkah pencegahan, Dinkes Banjar juga berkolaborasi dengan Dinas Pertanian melalui program vaksinasi rabies bagi hewan peliharaan.
Kegiatan ini termasuk layanan vaksinasi keliling yang dilaksanakan di sejumlah lokasi seperti Pasar Gambut dan Kertak Hanyar.
Andy menambahkan, tidak semua kasus GHPR yang tercatat berarti positif rabies.
“Perlu ditegaskan, ini adalah data gigitan dari hewan yang berpotensi menularkan rabies. Jadi bukan berarti semua korban dipastikan terinfeksi,” pungkasnya.
Ia mengimbau masyarakat agar rutin memvaksinasi hewan peliharaan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus rabies di lingkungan sekitar.