Martapura, matarakyat.co.id – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar, menegaskan komitmennya menjaga ketepatan alat ukur dan timbang (UTTP) melalui kegiatan tera ulang Gelang Anting Manis 2025 yang digelar di Aula DKUMPP, Senin (3/11/2025).
Kepala DKUMPP Kabupaten Banjar, I Gusti Made Suryawati, mengatakan tera ulang menjadi bagian penting dalam perlindungan konsumen, khususnya di fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat.
Akurasi alat antropometri dan timbangan, menurutnya, sangat berpengaruh terhadap penilaian status gizi dan pencegahan stunting.
“Timbangan dan alat ukur tinggi badan harus selalu akurat, karena data dari pengukuran tersebut menjadi dasar dalam menentukan status gizi anak dan upaya pencegahan stunting,” ujar Made.
Ia menyebutkan, pelaksanaan tera ulang tahun ini melibatkan 25 puskesmas se-Kabupaten Banjar, mencakup 259 desa dan kelurahan (89,31 persen) serta 234 posyandu.
Dari hasil pemeriksaan terhadap 1.186 unit alat ukur dan timbang, ditemukan 948 unit (80 persen) dalam kondisi akurat, sementara 238 unit (20 persen) lainnya tidak memenuhi standar dan perlu perbaikan.
Sementara itu, Plt Kabid Kemetrologian dan Bina Usaha DKUMPP Banjar, Titin Hartati, menjelaskan bahwa kegiatan tera ulang menjadi sarana membangun kesadaran pentingnya penggunaan alat ukur yang telah terverifikasi.
“Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara DKUMPP, Dinas Kesehatan, serta puskesmas agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih akurat dan terpercaya,” terang Titin.
Expose Gelang Anting Manis 2025 diikuti 50 peserta yang terdiri dari perwakilan puskesmas, posyandu, dan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Kesehatan, Bappedalitbang, serta Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan paparan dari Kepala DKUMPP mengenai urgensi tera ulang alat ukur, serta dari Plt Kepala Dinas Kesehatan Banjar Noripansyah terkait kondisi stunting di daerah tersebut.
Sebagai penutup, DKUMPP Banjar menyerahkan piagam penghargaan kepada Dinas Kesehatan dan seluruh puskesmas peserta atas partisipasi aktif mereka dalam mendukung keberlanjutan program tera ulang.
“Kami berharap seluruh fasilitas kesehatan di Banjar rutin melakukan tera ulang, agar alat ukur tetap sesuai standar dan hasil pengukuran tidak menyesatkan,” pungkas Made.






