Banjar, matarakyat.co.id – Bunda PAUD Kabupaten Banjar, Hj. Nurgita Tiyas, kembali menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan anak usia dini.
Dalam kunjungannya ke Kecamatan Paramasan, Selasa (28/10/2025) ia menegaskan bahwa masa transisi dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) harus dilakukan secara menyenangkan, tanpa menimbulkan tekanan bagi anak-anak.
“Anak-anak belajar paling baik ketika mereka merasa bahagia. Karena itu, masa transisi menuju SD tidak boleh membuat mereka terbebani dengan tuntutan akademik yang belum saatnya,” ujar Nurgita di sela kegiatan literasi yang diikuti para guru PAUD dan orang tua murid di Desa Angkipih, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar.
Dalam kegiatan itu, Bunda PAUD Banjar juga tampak berinteraksi hangat dengan anak-anak.
Ia mendengarkan cerita mereka, ikut bernyanyi, bahkan mengajak bermain sambil belajar. Suasana ceria dan penuh tawa pun terlihat di wajah para peserta didik.
Menurut Nurgita, keberhasilan pendidikan anak usia dini sangat bergantung pada kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.
“Pendidikan anak tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan sinergi agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, dan berkarakter,” katanya.
Ia juga mendorong para Bunda PAUD di tingkat kecamatan dan desa untuk aktif menjadi penggerak perubahan.
“Bunda PAUD bukan hanya simbol, tapi juga ujung tombak advokasi bagi anak-anak. Tugas kita memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan belajar yang berkualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Camat Paramasan Basuki Wibowo, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Hj. Nurgita Tiyas yang disebutnya menjadi teladan bagi masyarakat setempat.
“Kami mewakili warga Kecamatan Paramasan, khususnya Desa Angkipih, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Di tengah kesibukannya, beliau masih menyempatkan diri hadir dan memberi inspirasi bagi ibu-ibu serta anak-anak di sini,” ujarnya.
Kehadiran Bunda PAUD Banjar di tengah masyarakat dinilai membawa semangat baru bagi dunia pendidikan anak usia dini.
Melalui pendekatan yang lebih humanis dan berorientasi pada kebahagiaan anak, ia berharap generasi masa depan Banjar tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan berdaya saing tanpa kehilangan rasa ingin tahunya.
Sumber Berita : Info Publik






