Kabupaten Banjar, matarakyat.co.id — Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Pematang Baru dan Antasan Senor Ilir, Effi Finaliana Noor, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat melalui program Optimalisasi Lahan (Oplah) 2025.
Program ini dinilai menjadi langkah nyata Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Effi menjelaskan, melalui program tersebut para petani mendapatkan bantuan infrastruktur berupa pintu air dan normalisasi saluran irigasi, yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian.
“Dengan adanya bantuan ini, lahan yang sebelumnya hanya bisa ditanami sekali dalam setahun, kini ditargetkan bisa ditanami dua kali,” ujarnya.
Program ini dikelola oleh Brigade Pangan Berkah Maju Bersama, yang mencakup tiga desa, yakni Pematang Baru, Melayu Ulu, dan Antasan Senor Ilir.
Ada Sekitar 161 hektare berada di tiga desa, Desa Pematang Baru, Melayu Ulu, Antasan Sensor Ilir.
“Sekarang kami mulai pengolahan lahan dan langsung menanam benih padi jenis cepat panen, yang dalam tiga bulan sudah bisa dipanen. Benih juga mendapat dukungan pemerintah, tinggal harapan kami bisa datang tepat waktu,” kata Effi.
Ia menambahkan, tantangan utama petani adalah cepatnya air masuk ke lahan, apabila hujan turun, dan menyebabkan banjir.
“Normalisasi dan pembangunan pintu air memang belum semua terlaksana, tapi mudah-mudahan segera terealisasi sesuai jadwal,” ujarnya.
Program Oplah 2025 di Kalimantan Selatan ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di desa-desa.