Martapura, matarakyat.co.id – Upaya Pemkab Banjar dalam menangani persoalan kemiskinan kembali dipertanyakan.
Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Desa Tampang Awang, Kecamatan Tatah Makmur pada 21 Agustus 2025 lalu.
Anggota DPRD Banjar Wahyu Akbar mendapati masih ada warga yang tinggal di rumah tidak layak huni.
Salah satunya kediaman Martinah (62) di Jalan Warga Jaya RT 06. Rumah yang sudah puluhan tahun tak tersentuh perbaikan itu tampak rapuh dari atap hingga lantai.
Bahkan, ketika Wahyu pertama kali melangkah masuk, kakinya sempat terperosok di lantai yang lapuk.
Rumah sederhana itu dihuni tiga kepala keluarga dengan tujuh jiwa. Kondisinya semakin memprihatinkan karena selain berlubang di sana-sini, bagian atap hanya ditutup terpal dan spanduk bekas.
Di rumah itu juga tinggal cucu Martinah, Ahmad Hilmi (6), yang sejak lahir mengalami kelainan fisik berupa tidak memiliki daun telinga (anotia) dan bibir sumbing, namun belum pernah mendapatkan perawatan medis.
Melihat situasi tersebut, Wahyu Akbar yang merupakan legislator dari Dapil III berjanji memperjuangkan bantuan rumah layak huni untuk keluarga Martinah, sekaligus memfasilitasi perawatan medis bagi Ahmad Hilmi.
“Kalau saya hanya terperosok sebentar, itu tidak ada apa-apanya. Tapi mereka sudah bertahun-tahun hidup dengan kondisi seperti ini. Sungguh sangat memprihatinkan,” ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan dasar seperti tempat tinggal seharusnya mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Siapa pun pasti terenyuh ketika melihat langsung kondisi rumah ini. Semoga ada bantuan yang tepat sasaran bagi keluarga nenek Martinah,” tambah anggota Komisi IV DPRD Banjar itu.
Wahyu menegaskan tidak ingin hanya menerima laporan di meja, melainkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan persoalan warga bisa diperjuangkan di DPRD.
Sementara itu, Rahmani, menantu Martinah, mengaku bersyukur atas perhatian yang diberikan.
Ia mengungkapkan, selama ini permohonannya melalui pemerintah desa tidak pernah ditindaklanjuti.
“Sudah sering kami minta bantuan, bahkan sempat disurvei dan difoto, tapi justru rumah yang masih layak yang dapat program rutilahu. Rumah ini kalau dibilang lebih bagus kandang ayam pun mungkin masih kalah. Puluhan tahun tinggal di sini, tapi tak pernah masuk daftar bantuan,” ungkap Rahmani.
Ia pun berterima kasih kepada Wahyu Akbar yang sudah turun langsung melihat kondisi rumah mertuanya.
“Inilah yang kami harapkan dari wakil rakyat, benar-benar hadir untuk masyarakat,” pungkasnya.