Banjarmasin, matarakyat.co.id – Sosok insipiratif bagi anak muda, Ramona Pranata (30) merupakan lulusan Sarjana Perkebunan Politeknik Hasnur ini memilih banting stir mengelola bisnis kuliner.
Tak tanggung-tanggung, bisnis kuliner milik Mona, sapaan akrabnya, kian eksis di kalangan anak-anak muda. Mona terus berinovatif menghadirkan berbagai macam olahan rumahan diantaranya dimsum, juga mie habang khas Banjarmasin.
Bisnis kuliner itu ia beri nama Kepiting Goyang Lidah atau familiar dikenal KGL 23. Mona bercerita, bisnis ini ia bangun bersama teman di masa kuliahnya.
Namun, pada 2019 Mona secara resmi mengakusisi bisnis KGL 23 menjadi miliknya pribadi.
“Saat kuliah, usaha ini saya jalankan bersama teman. Tapi setelah lulus kuliah, saya memutuskan untuk menjadikannya usaha KGL ini jadi milik saya sendiri,” ungkap Mona
Mona mengakui sosok yang menginspirasinya dalam hal berbisnis ialah kedua orang tuanya. Disebutkannya jika orang tuanya merupakan pedagang kue, dan ia telah terbiasa membantu orang tua dalam hal berjualan.
“Saya dibesarkan dalam keluarga yang mengajarkan pentingnya berusaha. Sejak kecil, saya sudah ikut berjualan dengan ibu, dan itu membentuk mental saya untuk berbisnis,” ujarnya.
Keberhasilan membawa berkah bagi sekitar.
Keberhasilan Mona dalam mengelola usahanya, berbuah manis juga bagi sekitarnya. Mona berhasil memberdayakan ibu rumah tangga dan janda yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Tak perduli latar belakang dan pengalaman karyawannya, Mona mengajarkan karyawannya cara membuat dimsum, mengemas hingga lainnya dengan sukarela.
Satu harapnya, apa yang ia ajarkan bisa bermanfaat dan membuat ibu rumah tangga dan janda-janda itu berkembang.
“Saat ini total karyawan ada 27 orang dari semua cabang. Aku ingin memberi kesempatan mereka yang serius bekerja, meskipun tidak memiliki latar belakang di bidang kuliner, saya ajarkan semuanya agar mereka bisa berkembang,” ujar Mona.
Berkat kegigihan Mona, kini ia mampu memproduksi hingga ribuan pcs dimsum dengan keuntungan hingga ratusan juta perbulannya. Hal ini diakuinya tak pernah terbayangkan sebelumnya.
Guna mengembangkan bisnisnya lebih jauh, Mona menggandeng rekan professional dengan pengalaman yang cukup bagus, ia adalah Ikhtiar Gilang dari Yogya.
“Beliau adalah Ikhtiar Gilang, CEO dari Puwan.id dan Sekarang beliau juga jadi COO di KGL,” jelasnya.
Kini, bisnis rumahan itu bukan sekedar bisnis kecil-kecilan yang dikelola Mona. Namun sudah berada di bawah naungan PT. Kepiting Goyang Lidah.
Hingga di tahun 2025 sekarang, ia berhasil mendirikan tiga cabang KGL yang tersebar di Kota Banjarmasin, yakni cabang utama di Jalan Sultan Adam, kedua di Kampung Ketupat Jalan Sungai Baru, dan ketiga rumah produksi di Jalan Trisakti.
“Visi kami adalah untuk memperkenalkan usaha kami KGL 23 ke tingkat nasional. Kami ingin membuka peluang bagi daerah lain, terutama di Kalimantan Selatan, untuk menikmati produk lokal kami,” jelas Mona.
Mona turut berperan aktif dalam berbagai kegiatan pemerintahan, salah satunya yakni saat ada bazar UMKM.
Mona tak menepis bahwa sejauh ini permintaan franchise terhadap bisnis KGL sudah banyak. Namun ia optimis saat ini ingin mendirikan bisnis tersebut dengan usahanya sendiri.
“Untuk permintaan franchise sudah luar biasa banyak, namun masih kita jaring dulu. Sementara kita tidak buka, tidak kemungkinan nanti kedepannya,” ujarnya.
Ia berharap KGL dapat terus mengibarkan sayap untuk berskspansi lebih jauh dengan mengangkat budaya banjar.
“Insyallah harapan kami, KGL bisa membuka cabang di luar kota pada tahun 2025 ini,” harap Mona.
Tak lupa, Mona juga mengapresiasi peran pemerintah dalam mendukung pengembangan UMKM, yang menurutnya sangat berpengaruh pada kemajuan pelaku usaha yang ada. (Oliv/MR)