Martapura, matarakyat.co.id — Kepolisian Resor (Polres) Banjar resmi berada di bawah komando AKBP Dr. Fadli.
Serah terima jabatan dari pejabat sebelumnya, AKBP M. Ifan Hariyat, telah berlangsung beberapa waktu lalu, menandai dimulainya babak baru kepemimpinan di lingkungan Polres Banjar.
Dr. Fadli bukan figur baru dalam dunia penegakan hukum. Perwira menengah Polri ini dikenal luas berkat kiprahnya dalam membongkar sejumlah kasus korupsi berskala besar di berbagai daerah.
Latar belakang akademiknya turut menguatkan reputasinya. Ia meraih gelar doktor di bidang Administrasi Publik dari Universitas Hasanuddin, Makassar.
Dengan disertasi berjudul “Collaborative Governance dalam Pencegahan Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Sulawesi Selatan”, yang lulus dengan predikat cum laude.
Jejak kariernya mencakup berbagai penugasan strategis, mulai dari Kasatreskrim Polresta Solo hingga Kasubdit Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) di Polda Sulawesi Selatan, serta Ditreskrimsus Polda Kalimantan Selatan.
Dalam kurun 2023 hingga 2024, Dr. Fadli memimpin pengungkapan sejumlah kasus korupsi di Kalimantan Selatan.
Salah satunya menyangkut Kepala Dinas PUPR Tanah Bumbu, Hernadi Wibisono, dengan modus penjualan lahan fiktif untuk pembangunan kantor kecamatan. Nilai kerugian negara ditaksir mencapai Rp4,7 miliar.
Ia juga mengungkap kasus serupa di Kabupaten Balangan, dengan nilai kerugian mencapai Rp7,5 miliar, yang berkaitan dengan program prioritas nasional Asta Cita.
Nama Dr. Fadli mulai dikenal luas saat menjabat sebagai Kompol di Sulawesi Selatan.
Tahun 2022, ia berhasil mengungkap kasus korupsi senilai Rp11 miliar di Bank BRI Pinrang yang melibatkan 22 tersangka.
Ia juga menangani perkara pengadaan alat kesehatan di RSIA Fatimah dan penyaluran Bansos BPNT COVID-19 di tiga kabupaten, dengan total kerugian negara lebih dari Rp29 miliar.
Salah satu kasus terbesar yang ditanganinya adalah korupsi pembangunan RSUD Batua Tipe C Makassar, dengan nilai proyek Rp25,5 miliar dan kerugian negara mencapai Rp22 miliar.
Berkat pengungkapan tersebut, Dr. Fadli menerima penghargaan dari Kapolda Sulsel dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kiprahnya tidak hanya terbatas pada kasus korupsi. Saat bertugas di Solo pada 2019, ia membongkar kasus penipuan bermodus rekrutmen CPNS yang mencatut nama Wali Kota Solo saat itu, FX Hadi Rudyatmo, dan melibatkan oknum pegawai PDAM.
Kehadiran Dr. Fadli di Kabupaten Banjar diharapkan menjadi angin segar dalam penguatan penegakan hukum dan stabilitas keamanan wilayah.
Dengan rekam jejak yang kuat dan kepemimpinan yang teruji, Polres Banjar memasuki era baru yang menjanjikan.
Penulis : WA
Editor : MR
Sumber Berita : Humas