Batulicin, Matarakyat.co.id – Belasan Pustakawan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) dinyatakan lulus sertifikasi kompetensi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pustakawan Jakarta.
Sebelumnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Tanbu melaksanakan sertifikasi kompetensi pustakawan, 14-15 November 2024 di Batulicin.
Sekretaris Dispersip Tanbu, Muhammad Saleh, menyebutkan ada 11 pustakawan yang lulus sertifikasi kompetensi pustakawan.
“Ini merupakan gambaran bahwa SDM Pustakawan Tanah Bumbu sudah cakap dalam memberikan pelayanan kepada pemustaka,” ucapnya, Kamis (21/11/2024).
Sementara itu, bagi yang belum berhasil, Ia berpesan agar tetap semangat dan terus belajar. Yang mana pada kesempatan kedepan dapat memperbaiki hasilnya.
Adapun 11 peserta yang lulus sertifikasi yakni 7 peserta dari Dispersip Tanah Bumbu, 1 peserta dari SMAN 1 Simpang Empat, 1 peserta dari SMAN 2 Simpang Empat, 1 peserta dari SMPN 1 Angsana, dan 1 peserta dari Politeknik Batulicin.
“Peserta sertifikasi kompetensi pustakawan sebanyak 18 orang, dan yang berhasil lulus sebanyak 11 orang,” ungkapnya.
Adapun kegiatan ini, sebut Saleh bertujuan untuk meningkatkan kompetensi, kualitas, dan profesionalisme pustakawan di Kabupaten Tanah Bumbu.
Asesor dan Penguji Sertifikasi Pustakawan, yakni Titiek Kismiyati, Opong Sumiati, Arifah Sismita, Novatriyanti, Khosyi Alfin Maulana, dan Rangga Agung Primayadi.
Rangga Agung Primayadi selaku Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi Pustakawan Jakarta mengatakan hari pertama pelaksanaan sertifikasi berlangsung cukup baik.
“Peserta terlihat cukup siap terlihat dari pemberkasan, keterampilan, dan kemampuan mereka sebelum bertemu penguji,” katanya.
Namun pada hari kedua kegiatan Sertifikasi Kompetensi Pustakawan ini, akan terlihat rekomendasi dari asesor apakah peserta tersebut kompeten atau belum kompeten.
“Sertifikasi hari ke dua ini, Asesor hanya memberi rekomendasi untuk mendapatkan sertifikasi, hasil rekomendasi tersebut akan kita bawa ke rapat pleno untuk ditetapkan,” ucapnya.
Secara umum peserta lancar disesi tes tertulis dan cukup berat pada sesi esai atau pembuatan laporan.
Rangga menyampaikan pihaknya berharap hasil keseluruhan nilainya baik. Peserta kompeten atau belum kompeten tentunya jika bertugas, harus tetap menjaga dan meningkatkan kompetensinya berdasarkan tuntutan zaman.
Adapun peserta yang dinyatakan belum kompeten di sarankan untuk terus mengikuti pelatihan kembali seperti diklat, workshop, dan seminar terkait klaster yang peserta pilih.
“Kami juga berharap, peserta yang lulus kompetensi bisa memberikan motivasi kepada pustakawan lainnya,” katanya.
Semakin banyak pustakawan yang kompeten maka akan semakin bagus kualitas daerah kedepannya. (Oliv/MR)