Perkara Ratu Batu Bara Kaltim, BANI Resmi Menangkan PT IMC Pelita Logistik TBk

- Jurnalis

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 05:45 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tanah Bumbu,matarakyat.co.id – Kabar menyenangkan datang dari Perusahaan Jasa Angkutan Laut PT IMC Pelita Logistik Tbk.

Pasalnya, perusahaan itu secara resmi memenangkan perkara arbitrase di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) melawan PT Sentosa Laju Energy (SLE) pimpinan Tan Paulin, atau yang akrab disapa Ratu Batubara Kalimantan Timur.

Adapun kasus arbitrase ini terkait Perjanjian Alihmuat Batubara antara IMC dengan SLE yang ditandatangani pada 1 September 2022.

Vonis kekalahan SLE ini dikeluarkan oleh BANI dan salinan putusannya diterima oleh IMC pada 27 September 2024. Dalam putusan tersebut, Majelis Arbiter BANI memutuskan beberapa hal penting, yakni, Perjanjian Alihmuat Batubara dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak serta putusan ini bersifat final dan mengikat.

BANI juga menyatakan SLE telah melakukan wanprestasi karena gagal menjalankan kewajiban penjadwalan setelah 7 Maret 2023 hingga berakhirnya perjanjian.

Selain itu, SLE juga dinyatakan wanprestasi dalam hal kewajiban pembayaran tagihan dan karenanya wajib membayarkan kerugian materiil yang dialami IMC sebesar Rp1,68 miliar. Serta, SLE diwajibkan membayar bunga moratorium kepada IMC sebesar Rp73 juta.

Adapun permohonan ganti rugi, uang paksa, dan sita jaminan yang diajukan oleh SLE dalam perkara yang sama ditolak sepenuhnya oleh Majelis Arbiter. IMC sendiri dalam Keterbukaan Informasinya menyatakan bahwa bahwa putusan ini tidak berdampak pada kegiatan operasional atau kelangsungan usaha perusahaan.

Baca Juga :  Iptu Kusnin Pimpin Langsung Patroli Gabungan, Guna Pastikan Keamanan dan Kenyamanan Warganya

Keluarnya keputusan Arbitrase dari BANI yang memenangkan IMC ini sendiri mengukuhkan bahwa kasus alih muat batu bara ini berada di ranah yang tepat yakni kasus perdata, dan bukan pidana.

Hal ini penting, karena gugatan pidana untuk perjanjian yang sama, kontrak alih muat batu bara antara SLE dengan IMC ini juga tengah berjalan di Pengadilan Negeri Batulicin, Kalimantan Selatan.

Dalam gugatan pidana ini, SLE sebagai penggugat, menggugat dua mantan direktur dan seorang mantan manajer IMC berdasarkan pasal 404 ayat 1 KUHP.

Dakwaan pidana ini juga terkesan ‘dipaksakan’ mengingat kontrak tersebut merupakan kontrak bisnis alih muat sedangkan dakwaan pasal 404 KUHP umumnya timbul dalam pelaksanaan perjanjian kredit dalam kaitannya dengan jaminan berupa tanah.

Singkat cerita, setelah SLE kemudian melaporkan pihak IMC ke Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan, kemudian berujung pada penetapan tersangka dan disidangkan di PN Batulicin.

“Padahal, dalam perjanjian juga tertulis, bahwa jika terjadi perselisihan, maka akan diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia,” ujar Kuasa Hukum Mantan Direksi IMC, Sabri Noor Herman, Jumat (4/10/2024).

Baca Juga :  Dinas Perikanan Tanbu Pasang Papan Himbauan Stop Ilegal Fishing

Perkembangan sidang pidana kasus alihmuat batu bara ini sendiri telah memasuki tahap akhir. Jaksa Penuntut Umum di PN Batulicin pada 20 Agustus 2024 menuntut para terdakwa dengan hukuman satu tahun penjara serta menuntut agar Kapal FC Ben Glory yang telah disita oleh pengadilan turut dirampas dan diberikan sebagai ganti rugi kepada korbannya.

Meski demikian, Sabri dalam nota pembelaannya yang dibacakan pada 12 September 2024 lalu mementahkan tuntutan jaksa.

“Karena tidak ada satupun unsur tindak pidana dalam Pasal 404 ayat (1) ke-1 KUHP yang terpenuhi dalam kasus ini. Serta, tidak ada satupun bukti yang menunjukan bahwa PT SLE memiliki hak gadai, hak menahan, hak pungut hasil, maupun hak pakai atas FC Ben Glory. Sementara kapal FC Ben Glory adalah milik PT IMC dan bukan milik para terdakwa yang hanya merupakan profesional di perusahaan,” ujarnya.

“Selain itu, tidak ada fakta hukum yang membuktikan bahwa kapal tersebut diperoleh dari tindak kejahatan atau digunakan untuk kejahatan. Karena itu kami meminta agar para terdakwa dibebaskan dari segala dakwaan dan kapal FC Ben Glory dikembalikan kepada IMC, selaku pemilik sahnya”tutupnya.

Berita Terkait

Hasil Musyawarah, Sasi Terpilih Komandoi Dewan Adat Dayak Tanah Bumbu
Ratusan Anggota PPS dan PPK Tanbu Ikuti Gelar Simulasi Pemungutan Suara
WBP Lapas Kelas III Batulicin Kaget Di Test Urine Mendadak
Di Vonis 6 Bulan, Pengacara Terdakwa Akan Terus Cari Keadilan Demi Kebenaran
KPU Tanbu Gelar Rakoor Penegakkan Kode Etik
Dukung Program Cetak Sawah Kementan, Pemkab Tanbu Ikuti Rakoor
Peserta Arutmin Berbaris 2024, Antusias Ikuti Bedah Perpang TNI 2018
Bapenda Tanbu Eksekusi Pelepasan Reklame Telat Bayar Pajak

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 19:40 WITA

Hasil Musyawarah, Sasi Terpilih Komandoi Dewan Adat Dayak Tanah Bumbu

Sabtu, 16 November 2024 - 12:21 WITA

Ratusan Anggota PPS dan PPK Tanbu Ikuti Gelar Simulasi Pemungutan Suara

Kamis, 7 November 2024 - 07:21 WITA

WBP Lapas Kelas III Batulicin Kaget Di Test Urine Mendadak

Selasa, 5 November 2024 - 17:56 WITA

Di Vonis 6 Bulan, Pengacara Terdakwa Akan Terus Cari Keadilan Demi Kebenaran

Selasa, 5 November 2024 - 11:27 WITA

KPU Tanbu Gelar Rakoor Penegakkan Kode Etik

Selasa, 5 November 2024 - 10:16 WITA

Dukung Program Cetak Sawah Kementan, Pemkab Tanbu Ikuti Rakoor

Senin, 28 Oktober 2024 - 08:55 WITA

Peserta Arutmin Berbaris 2024, Antusias Ikuti Bedah Perpang TNI 2018

Kamis, 24 Oktober 2024 - 07:01 WITA

Bapenda Tanbu Eksekusi Pelepasan Reklame Telat Bayar Pajak

Berita Terbaru