Martapura, matarakyat.co.id – Dalam era digital saat ini, Bidang Sumber Daya Data Kesehatan di Dinas Kesehatan sering kali menghabiskan waktu yang signifikan untuk entri dan pencarian data daripada kegiatan di lapangan.
Hal ini disebabkan oleh sistem manajemen Rekam Medis Elektronik (RME) dan data lainnya yang memerlukan entri manual dan belum terintegrasi dengan baik.
Meskipun sistem ini dapat meningkatkan cakupan data serta efisiensi dan akurasi, ketidakintegrasian tersebut memperpanjang waktu pengumpulan data. Penting untuk memasukkan teknologi dalam sektor kesehatan, namun perlu disederhanakan dan diintegrasikan dengan baik.
Dengan sistem yang terintegrasi, Dinas Kesehatan tidak perlu melakukan entri data berulang untuk setiap kegiatan.
Teknologi yang mendukung akan memastikan informasi tidak berulang dan mencakup keseluruhan data secara efisien, mempersingkat waktu pengolahan.
Kesehatan adalah salah satu pilar penting pembangunan nasional. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, diperlukan data yang akurat, lengkap, dan mudah diakses.
Konsep “Satu Data Kesehatan” menjadi sangat relevan, bertujuan untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya kesehatan agar dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kebijakan kesehatan.
Oleh karena itu, tulisan ini menyajikan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi yang berjudul OM IPAN MANIS (Optimalisasi dan Integrasi Penggunaan Aplikasi Satu Data Dinas Kesehatan Menuju Kabupaten Banjar yang Maju, Mandiri, dan Agamis).
Penulis: Dr. H. Noripansyah S.SIT, MKM (Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar).
Penulis : Dr. H. Noripansyah S.SIT, MKM (Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar).
Editor : ARF/MR